Friday, June 13, 2014

Alasan Mengapa Anda Tidak Boleh Mencari Pelarian Saat Baru Putus Cinta


img
dok. Thinkstock

Banyak alasan mengapa mencari pelarian selepas putus cinta merupakan kesalahan. Hal itu karena pelarian atau rebound bukanlah solusi untuk bisa cepat move on. Meski beberapa orang menyarankan untuk segera memiliki pacar lagi setelah putus cinta untuk mengobati patah hati, namun cara ini tidak dianjurkan. Ini alasan mengapa Anda sebaiknya menunda memiliki kekasih terlalu cepat saat baru putus cinta.

1. Butuh Waktu untuk Penyembuhan
Alasan utama mengapa seseorang sebaiknya tidak langsung punya kekasih pasca putus cinta karena mereka butuh menenangkan diri dan meredakan kesedihan. Orang yang sebelumnya telah memiliki kekasih, pasti memiliki ekspektasi lebih, mimpi dan harapan dengan orang tersebut. Untuk itu, Anda perlu membuang seluruh kenangan dan mimpi-mimpi tersebut jika ingin bersama dengan orang baru. Jika masih banyak kenangan yang tersisa, maka hubungan baru akan terus dikaitkan dengan hubungan terdahulu.

2. Belum Move On Dari Mantan Kekasih
Memiliki hubungan dengan pria, apalagi hubungan tersebut telah terjalin cukup lama, tentu tidak mudah untuk dilupakan begitu saja. Jika Anda berpikir dengan punya pria baru dalam hidup Anda, kemudian Anda bisa lupa, Anda salah! Jika Anda masih memikirkan mantan, terlebih lagi masih berpikir untuk kembali dengan mantan, tapi melakukan tantangan dengan memacari pria baru, maka Anda hanya menyakiti pria baru tersebut. Bayangkan bila Anda yang berada di posisinya.

3. Bisa Jadi Posesif
Anda mungkin bukan tipikal wanita posesif, namun Anda bisa menjadi wanita posesif ketika harga diri menurun. Ketika baru putus cinta, segala perasaan negatif menjadi satu, termasuk perasaan rendah diri. Jika Anda memiliki kekasih baru, perasaan rendah diri tersebut bisa terbawa dalam hubungan Anda. Ketika Anda merasa rendah diri, maka Anda menjadi sulit percaya dengan si dia karena takut kejadian buruk kembali menimpa hubungan Anda.

5 Sikap Istri Untuk Cegah Suami Berselingkuh

img
dok. Thinkstock

Perselingkuhan disebut-sebut menjadi sumber keretakan dalam pernikahan. Begitu perselingkuhan terjadi, rasa percaya Anda terhadap pasangan pun terkoyak seketika dan hal itulah yang memicu perceraian.

Perselingkuhan memang suatu hal yang cukup rentan terjadi dalam pernikahan, tapi Anda bisa melakukan beberapa cara untuk mencegah pasangan tergoda dengan wanita lain. Ini tipsnya!

1. Memperlakukan Pasangan dengan Spesial
Pria berselingkuh tidak melulu karena seks, tapi lebih kepada ego mereka. Coba introspeksi diri, mungkin Anda kurang perhatian atau tidak membuat pria merasa spesial dalam hidup Anda. Tunjukan kasih sayang pada suami dan buat dia merasa dicintai. Dengan demikian, suami akan menjaga komitmen kalian serta bertindak yang terbaik untk kebahagiaan Anda.

2. Melayani Suami
Berusahalah mengendalikan ego Anda. Jadikan kepentingan pasangan lebih dahulu daripada kepentingan pribadi. Layani suami sebaik-baiknya. Tidak hanya kebutuhan seks, tapi membahagiakan pasangan dalam segala hal. Jika suami merasa sangat dicintai, dan merasakan kehangatan di rumah, dia tidak akan berpikir untuk mencari kenyamanan lain di luar sana.

3. Inisiatif Membantunya
Perhatikan hal-hal kecil yang diinginkan pasangan. Kebanyakan, pria lebih baik bertindak sendiri daripada meminta bantuan kepada istrinya. Namun, Anda harus peka akan hal tersebut. Misalnya, sepatu suami sudah mulai rusak. Suami tetap memakai dan tidak meminta Anda menggantikannya. Coba inisiatif memberikan dia sepatu yang baru. Cari tahu apa yang suami butuhkan walaupun dia tidak mengatakannya. Perhatian Anda akan membuat pasangan merasa beruntung memiliki Anda dan tidak akan tergoda oleh wanita lain.

4. Mengenal Teman-temannya
Jika Anda berarti dalam hidupnya, pasti pasangan akan mengenalkan Anda ke semua rekan-rekan kerjanya. Tidak ada satu pun yang disembunyikan oleh suami. Bahkan, ketika pergi bersama teman kantor, Anda akan diajak untuk mendampingi suami. Oleh karena itu, penting bagi Anda mengenal semua kerabat pasangan.

Berhati-hati pula jika suami bertemu kembali dengan mantan kekasih atau mantan istrinya. Terutama, jika suami pernah mempunyai anak dari wanita sebelum Anda. Lebih baik Anda meminta agar selalu menemani dia jika ingin bertemu mantan supaya tidak ada peluang untuk berselingkuh.

5. Berikan Konsekuensi
Jangan mengancam pasangan agar dia tidak 'mencurangi' Anda. Lebih baik berikan peringatan lembut bahwa Anda tidak dapat percaya lagi kalau mengetahui pasangan selingkuh. Bersikap tegas jika dia melanggar komitmen yang telah kalian sepakati. Tetap jaga komunikasi dengan pasangan dan selalu mengevaluasi hubungan pernikahan kalian.

5 Cara Atasi Cemburu Berlebihan Pada Suami

img
Dok. Getty Images

Rasa cemburu bisa menghampiri siapa saja, termasuk pasangan yang sudah lama menikah. Mengecek ponsel dan email suami bahkan sudah menjadi kebiasaan, akibat rasa cemburu yang menghampiri. Walau cemburu merupakan hal yang normal, tetapi hanya sedikit wanita yang mau mengakuinya. Sedangkan bagi pria, perasaan cemburu merupakan bentuk lain dari sifat posesif yang menyebalkan.

"Banyak orang mengatakan bahwa cemburu adalah bumbu dari suatu hubungan, bukti adanya cinta. Akan tetapi, cemburu yang berlebihan tanpa disertai bukti-bukti hanya akan merusak hubungan tersebut. Hal yang sebenarnya sangat penting dari suatu hubungan adalah adanya trust atau kepercayaan," ujar psikolog sekaligus konsultan cinta Wolipop, Ratih Ibrahim.

Daripada terus mencurigai suami yang berujung dengan merugikan diri sendiri, berikut lima cara mengatasi rasa cemburu yang dirangkum dari pandangan beberapa psikolog yang pernah diwawancarai Wolipop.

1. Mengakui
Hal yang paling utama adalah, akui bahwa Anda merasa cemburu. Katakan pada suami bahwa Anda tidak menyukai ketika ia mengobrol dengan wanita lain. Tapi jelaskan pada diri dan suami, jika hal itu tidak akan membuat Anda kesal seharian.

"Tidak usah terlalu jaim. Kita omongin saja yang kita rasakan. Mungkin pemilihan kata-katanya saja jangan yang kasar, nggak usah terlalu teriak-teriak, marah ya marah saja," tutur Psikolog klinis dewasa Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd, saat berbincang dengan wolipop beberapa waktu lalu.

2. Tidak Berkepanjangan
Gunakan kata kunci seperti "saat ini" atau "hari ini, aku merasa sebal karena melihat kamu menelpon mantan kekasihmu". Hal ini akan menekankan bahwa kejadian 'saat ini' merupakan hal penting yang perlu didiskusikan dan Anda tidak memukul rata dengan 'kesalahan' suami sebelumnya.

3. Lakukan Hal yang Sama
Jika Anda tidak suka saat melihat suami mengobrol dengan mantan kekasih atau pertner kerjanya yang seksi, sebaiknya Anda juga melakukan hal yang sama. Jauhi mantan, dan pria yang coba menggoda Anda.

4. Jangan Membalasnya
Hanya karena merasa cemburu, Anda pun 'membalas dendam'. Melihat suami berbicara di telpon dengan mantan pacarnya, buat Anda 'bermain api' dengan rekan kerja. Sebesar apa pun rasa kesal dan cemburu, menjadi pendendam tentu bukan pilihan yang bijaksana.

5. Saling Komunikasi
Tidak ada satu masalah yang bisa diselesaikan tanpa komunikasi. Jadi ada baiknya, Anda berdiskusi dengan suami mengenai apa yang dirasakan dan ajak suami untuk bantu memberikan jalan keluar. Ketimbang meninggikan nada suara, lebih baik tingkatkan kualitas berkomunikasi Anda.

"Bangun keterbukaan dalam berkomunikasi dengan pasangan, tetap bersikap objektif dan tingkatkan empati. Ciptakanlah suasana yang menyenangkan, rasakan dan nikmati saat-saat bersama dengan suami terbebas dari kecurigaan, ketakutan, dan pikiran-pikiran negatif yang sebenarnya tidak terjadi. Suasana yang menyenangkan, melihat senyum dan sikap istri yang hangat akan membuat suami merasa nyaman berada dekat kamu dan selalu rindu untuk bertemu dengan istrinya," tutur psikolog Ratih Ibrahim.