Sepasang suami-istri, Pujianto (27) dan istrinya Sriyani (25), warga Dusun Laharpang, tewas terseret lahar hujan gunung Kelud di kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (16/4) malam.
Menurut keterangan dari Kepala Sub Bagian Humas Polres Kediri AKP Budi Nurtjahjo, Saat kejadian kedua korban sempat ditolong oleh warga.
Menurut keterangan dari Kepala Sub Bagian Humas Polres Kediri AKP Budi Nurtjahjo, Saat kejadian kedua korban sempat ditolong oleh warga.
Korban Sriyani sempat diketahui masih ada detak nadinya saat ditemukan, tapi ketika dibawa ke RSUD Pelem, Pare, Kabupaten Kediri, ternyata sudah meninggal dunia.
Sedangkan korban Pujianto ditemukan belakangan, dalam jarak sekitar dua kilometer, tidak terlalu jauh dari lokasi penemuan tubuh istrinya. Jenazah keduanya kemudian dibawa ke rumah duka, dan dimakamkan oleh keluarga di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat.
"Kedua korban sudah dimakamkan oleh keluarga. Sempat dibawa ke rumah sakit, tapi kemudian diambil keluarga," katanya seperti dikutip dari Antara, kamis (17/4)
Sebelumnya daerah tersebut sempat diguyur hujan deras selama satu jam. Sepasang suami-istri itu lewat di jalur lahar, dan tiba-tiba terjadi arus air sangat deras yang menimpa mereka.
Selain sepasang suami-istri, sebelumnya seorang pelajar, Sumini (17) asal Dukuh Damarwulan, Desa Laharpang, kabupaten Kediri juga ditemukan meninggal dunia akibat terseret lahar hujan Kelud di Rabu petang (16/4).
Peringatan terhadap bahaya aliran lahar saat hujan sudah disampaikan oleh polisi, sebab air bisa datang sewaktu-waktu. Bahkan, air bisa membawa material vulkanik berupa pasir ataupun debu yang membahayakan nyawa warga, kata Budi Nurtjahjo.
Seperti diketahui, bahwa Kecamatan Puncu sendiri merupakan daerah di kaki Gunung Kelud, yang jaraknya tidak sampai 10 kilometer dari kawasan Gunung Kelud, dan sebagai kantong lahar
"Kedua korban sudah dimakamkan oleh keluarga. Sempat dibawa ke rumah sakit, tapi kemudian diambil keluarga," katanya seperti dikutip dari Antara, kamis (17/4)
Sebelumnya daerah tersebut sempat diguyur hujan deras selama satu jam. Sepasang suami-istri itu lewat di jalur lahar, dan tiba-tiba terjadi arus air sangat deras yang menimpa mereka.
Selain sepasang suami-istri, sebelumnya seorang pelajar, Sumini (17) asal Dukuh Damarwulan, Desa Laharpang, kabupaten Kediri juga ditemukan meninggal dunia akibat terseret lahar hujan Kelud di Rabu petang (16/4).
Peringatan terhadap bahaya aliran lahar saat hujan sudah disampaikan oleh polisi, sebab air bisa datang sewaktu-waktu. Bahkan, air bisa membawa material vulkanik berupa pasir ataupun debu yang membahayakan nyawa warga, kata Budi Nurtjahjo.
Seperti diketahui, bahwa Kecamatan Puncu sendiri merupakan daerah di kaki Gunung Kelud, yang jaraknya tidak sampai 10 kilometer dari kawasan Gunung Kelud, dan sebagai kantong lahar
Sumber : Merdeka.com -
0 komentar:
Post a Comment