California - Pertarungan hukum antara Samsung dan Apple kembali berlangsung di pengadilan San Jose, Amerika Serikat. Apple minta ganti rugi USD 2 miliar pada Samsung yang dituding melanggar 5 paten. Samsung tak tinggal diam dan menyatakan fitur yang dituding melanggar paten bukan buatan Samsung melainkan Google, pemilik Android.
Menurut pengacara Samsung, John Quinn, Apple ketakutan pada Android dan khususnya Samsung karena pasarnya terus meningkat. "Ini membuat Apple menjadi gila," kata Quinn yang mewakili Samsung di pengadilan.
"Kami akan menunjukkan pada Anda dokumen internal Apple yang belum pernah ditunjukkan sebelumnya, dan menunjukkan bagaimana Apple sungguh cemas terhadap kompetisi dari Android, khususnya Samsung," tambah John.
John juga mengklaim semua fitur yang dituding Apple adalah pelanggaran paten bukan dikembangkan Samsung, melainkan Google selaku pemilik Android. Sambil memegang ponsel Google Nexus sebagai contoh, John menyatakan semua software di handset itu dibuat Google.
"Tidak ada satupun dari fitur yang ada di ponsel ini, yang membawa kita semua ke pengadilan ini, didesain oleh Samsung. Fitur yang dipermasalahkan dikembangkan secara independen oleh beberapa pihak paling kreatif di industri, yaitu teknisi software Google," paparnya.
Samsung dituduh melanggar lima paten Apple terkait beberapa fungsi smartphone, seperti slide to unlock untuk membuka ponsel, koreksi huruf ketika mengetik, link kontekstual dalam informasi kontak, universal search dan background syncing data.
"Inovasi dari Google telah mengganggu industri ponsel yang didominasi Apple sejak tahun 2007. Itulah sebabnya Steve Jobs mendeklarasikan perang suci melawan Google," kata John lagi yang detikINET kutip dari Cnet, Rabu (2/4/2014).
Namun pengacara Apple, Harold McElhinny menyerang balik dengan mengatakan Samsung adalah tersangka utama karena mereka memilih tetap memakai fitur yang melanggar paten dan menjual produk untuk mendapat keuntungan. "Adalah Samsung yang membuat keputusan untuk tetap melanggar paten Apple," tudingnya
Menurut pengacara Samsung, John Quinn, Apple ketakutan pada Android dan khususnya Samsung karena pasarnya terus meningkat. "Ini membuat Apple menjadi gila," kata Quinn yang mewakili Samsung di pengadilan.
"Kami akan menunjukkan pada Anda dokumen internal Apple yang belum pernah ditunjukkan sebelumnya, dan menunjukkan bagaimana Apple sungguh cemas terhadap kompetisi dari Android, khususnya Samsung," tambah John.
John juga mengklaim semua fitur yang dituding Apple adalah pelanggaran paten bukan dikembangkan Samsung, melainkan Google selaku pemilik Android. Sambil memegang ponsel Google Nexus sebagai contoh, John menyatakan semua software di handset itu dibuat Google.
"Tidak ada satupun dari fitur yang ada di ponsel ini, yang membawa kita semua ke pengadilan ini, didesain oleh Samsung. Fitur yang dipermasalahkan dikembangkan secara independen oleh beberapa pihak paling kreatif di industri, yaitu teknisi software Google," paparnya.
Samsung dituduh melanggar lima paten Apple terkait beberapa fungsi smartphone, seperti slide to unlock untuk membuka ponsel, koreksi huruf ketika mengetik, link kontekstual dalam informasi kontak, universal search dan background syncing data.
"Inovasi dari Google telah mengganggu industri ponsel yang didominasi Apple sejak tahun 2007. Itulah sebabnya Steve Jobs mendeklarasikan perang suci melawan Google," kata John lagi yang detikINET kutip dari Cnet, Rabu (2/4/2014).
Namun pengacara Apple, Harold McElhinny menyerang balik dengan mengatakan Samsung adalah tersangka utama karena mereka memilih tetap memakai fitur yang melanggar paten dan menjual produk untuk mendapat keuntungan. "Adalah Samsung yang membuat keputusan untuk tetap melanggar paten Apple," tudingnya
Sumber : Detik.com
0 komentar:
Post a Comment